Rabu, 12 Maret 2008

second consult : Family first [part1]

Second Consult : Family first (part 1)


"Prang.."
"Apa-apaan ini? jikalau kamu memang manusia betindaklah layaknya manusia!!!"
"Jikalau kamu seorang Suami bertindaklah layaknya seorang suami!!!!"

Pagi hari aku terbangun. seperti biasa kedua orang tuaku bertengkar.
Tanpa memperdulikan mereka aku beranjak menuju kamar adikku.
Seperti biasa adikku sedang meringkuk di bawah selimutnya sambil menangis.
Segera kurangkul dia dan membsikkan kata-kata yang seperti biasa aku bisikkan kepadanya.
"Sabar ya met, semuanya pasti akan kembali seperti sedia kala"
sambil mengusap-usap kepalanya aku pun turut meneteskan air mata.

Namaku Rina, umurku 18 tahun dan adikku yang bernama Meta dan dia baru saja duduk di kelas 3 sd.
Sebelumnya keluarga kami merupakan keluarga yang sangat harmonis. Aku beserta adikku merasa bahwa kami adalah anak yang paling bahagia di dunia.
memiliki kehidupan yang berkecukupan dan juga keluarga yang lengkap sampai akhirnya 1,5 tahun yang lalu ibu memergoki
ayah sedang bersama sekretarisnya di kamar. Saat itu Ibu sedang ada bisnis ke luar kota dan karna suatu alasan ibu mempercepat kepulangannya.
hidup kami yang semula bahagia langsung hancur dalam sekejap.
Kami dianggap tak ada. kerja mereka hanya bertengkar. dan mereka telah pisah ranjang selama 3 bulan.

Di Sekolah aku pun hanya diam dan tidak banyak bicara. mungkin begitu pula adikku.
saat pembagian raport semester kedua orang tuaku yang biasanya datang bersama tidak hadir.
dan sopirku yang mengambilnya.
Teman-teman yang biasanya sering datang kerumah tidak lagi mau menginjakkan kakinya
karna pernah di usir dengan kasar oleh Ayah. dan karna itu pula teman-teman jadi agak tersinggung kepadaku.

Setelah agak reda baru aku dan adikku berani keluar kamar dan segera berangkat ke sekolah.

"Teng" "Teng" (lonceng tanda istirahat berbunyi)

"oi rin, ke kantin yuk" sapa neni.
Neni adalah sahabatku yang paling aku percaya yang paling suka kujadikan tempat curhat.
"Emh... kayaknya hari ini aku gak aja dech Nen" jawabku lirih.
"hee???? kok gitu, keluargamu berantem lagi?"
"ya begitulah nen, gak beda dengan hari-hari dahulu"
"pasti berat yach Rin, lu sabar aja yach. Lu harus makan kalo gak tambah kurus loch... Yuk Ak" ajak Neni sambil menarikku.
Akupun ikut neni ke kantin.

Di Kantin.
"nen, Makasih yach lu selalu ada saat aku lagi sedih"
"halah... Sok iye lu Rin. that's what friend's for khan."
lalu kami pun memesan mie goreng. Neni paling tahu jikalau aku sudah 1,5 tahun tidak pernah sarapan di rumah
kecuali hari minggu. karena Ayah dan Ibu selalu berantem di sekitar ruang makan. dan berakhir dengan piring makanan melayang.

setelah pulang sekolah.
Ibu dan ayah menyuruhku duduk di ruang keluarga.
mereka menyuruh memilih saya dan meta akan ikut sapa.
Meta diam dan bingung. sedangkan saya tanpa sadar meneteskan air mata dan berlari menuju kamar.
di kamar saya menangis menjerit-jerit.
walau saya sadar apa artinya tetapi saya benar2 tidak ingin mengakui semua itu.
saya langsung menelpon Neni.
"Nen... kita bisa ketemu gak?" tanyaku lirih menahan tangis.
"um... Sory rin, saya gak bisa kayaknya. saya lagi jalan ma Aldo."
"ya udah Nen, sory ya ganggu. met happy-happy yach"
aku tidak tahu harus berbicara pada siapa lagi.
tidak lama Hpku berbunyi tanda SMS tiba.
dan itu dari Neni.
"Yo Rina, lu ada masalah ta Rin. sory banget dech.
oh iya kata Aldo kalo kamu punya masalah kamu bisa hubungi
No. 0817xxxxxx, bilang aja temennya Aldo, mau konsultasi"

Aku tidak tahu harus berkata apa lagi.
kepalaku pusing dan akupun tertidur.

Ketika aku terbangun, kulihat Meta tidur di sebelahku.
diapun ikut terbangun.
"kak, nanti kakak ikut siapa? kata ayah meta mau dibawa ke jakarta"
aku terdiam.
"tapi Ibu katanya mau ke bandung kerumah Nenek"
aku masih terdiam.
"kakak, kok diem sich.... asyik khan maw diajak ayah jalan ke jakarta, tapi Ibu kok gak ikut?"
aku diam menatap Meta, kasihan dia belum tahu apa-apa.
"kakak lum tau mau pilih siapa" ujarku.
lalu aku pun menekan tombol yang diberikan Neni.

"tuuuuuuut"....."tuuuut"
"halo" ujarku
"halo..... sapa yach?" jawab suara ditelpon.
"Saya temennya Aldo, mau konsultasi"
"emh..... boleh sich. Nama?"
"Ri...Rina.."
"Rina? umur? status? ukuran badan? jenis kelamin?"
"............................."
"ahahaha... becanda-becanda, oke dech maw kapan ketemuan?"
"jam 7 malem nanti bisa gak?"
"bisa..., dimana yach?"
"Di Mall XXXX di KFC-nya"
"emh.... saya tak punya uang"
"......................"
"jujur itu...sory dech, di warung mie ajah mau?"
"....................."
".....er...."
'biar saya yang bayar nanti KfC-nya"
"ah... gitu dong, oke..."
"saya pake baju warna hitam"
"saya pake baju coklat"
"baik"
"seperti ajakan ken.."
"JEGLEK"
Telpon langsung saya tutup karena orangnya menyebalkan.
tapi karna terlanjur buat janji akhirnya saya pun pergi juga ke Mal.


First Consult : Love is Blind? [part2]

Setelah jadian.

Aldo diberikan beberapa kewajiban yang harus dituruti.

1. Harus merahasiakan hubungan mereka selama 1 bulan.

2. Harus selalu ada saat dia maw les en pulang les di primagama.

3. kalo maw ngapel gak boleh selain ari sabtu malem.

CInta bersemi otak gak berjalan semestinya. Aldo berusaha memenuhi semuanya dengan lancar. Saat disekolah ketika bertemu mereka udah seperti gak ada hubungan. tapi sepulang sekolah mulai dah sms-an. hidup serasa Indah buat aldo. (entah buat misa gimana).

3 bulan dah lewat.

Aldo selalu setia menunggu misa di tempat lesnya walau hujanpun tetep dipaksakan datang pake jas ujan. (how romantic..).

Semakin hari kejanggalan semakin timbul. Aldo selalu menepis semua pikiran negatifnya dengan senyuman. Terlintas di benak Aldo bahwa tiap hari dia menunggu di tempat les Misa tetapi tidak mau di jemput dan diantar. dia selalu memilih di antar jemput dengan teman cowoknya yang lain. dengn senyuman Misa pulang dengan pria lain tepat di depan Aldo. Pria tolol inipun tetap tersenyum.

Pada hari rabu tepatnya tanggal .... (wah aku lupa)

Aldo bersama temen cowoknya pergi ke rumah pacar temannya tersebut. setelah ngobrol lama tiba2 Aldo ngerasa ingin pergi kerumah Misa. kebetulan jarak rumahnya tidak begitu jauh. Iseng di jalan membeli bakso kesukaan Misa. "pasti misa gak marah saya dateng ari rabu" pikir Aldo.

Sesampainya di sana Aldo merasa aneh karena ruang depan rumah Misa lampunya menyala. gak biasanya. ketika dia mendekat kontan jantung Aldo berdegup kencang. dan bakso yang dia bawah jatuh. (kayak di sinetron aje nich hehehe).

dia melihat Misa duduk di sebelah cowk yang gak dia kenal sambil cubit-cubitan dan ketawa ketiwi. entah kenapa Misa sadar dan langsung menghampiri Aldo.

"do, kok kamu kesini? khan janjinya..."

"siapa dia?" ujar Aldo

"temen kok bukan siapa-siapa"

"ho....." hela Aldo. dengan berat hati dia memaksakan diri untuk mempercayainya dan pergi.

kemudian hari-hari berjalan seperti biasa.

Aldo bersikukuh mempertahankan Misa sampai akhirnya genap 1 tahun dan Misa lulus SMA. Misa akan melanjutkan ke ******

Jauh2 hari Aldo udah menyisihkan uang jajannya. dan memblikannya sebuah cincin perak putih mengkilap. dan di berikannya ke Misa seminggu sebelum keberangkatannya. MIsa terlihat bahagian dan mencium kening Aldo. Betapa bahagianya dia. akhirnya hari keberangkatan pun tiba. Aldo menyempatkan diri ke rumah Misa. di sana Misa malah menyuruhnya tidak usah mengantar karna dia sibuk. Aldo pun mohon diri. sesaat sebelum pergi Aldo memandanginya dari jauh.

dalam pandangan Misa tidak ada bayangan Aldo. di jemarinya tidak terpasang cincin pemberian Aldo.

2 bulan berlalu.

Aldo tidak pernah mendapatkan balasan sms dari Misa.

Akhirnya dii kembali berkonsultasi kepadaku.

"Coba putusin dia!" ujarku.

"HAH???? GILA KAMU YACH????"

"kalo dia memang cinta kamu pasti dia akan menolak putusanmu, setidaknya dia menanyakan alasan kamu memutuskannya"

Aldo termenung dan akhirnya mohon diri.

1 bulan berikutnya dia kembali datang dan berkata.

"Aku akan mencobanya"

sambil menunjukan sms padaku dari Misa.

"Do, Aku sibuk. kamu jangan ganggu terus dengan sms mu yang memuakkan itu"

"what a girl..." pikirku.

malam harinya Aldo dengan berat hati mengirimkan sms yang berisi.

"misa, sebaiknya kita bubar aja yach semoga kamu bisa bahagia disana tanpa aku"

Aldo berdoa semoga Misa menolak putusannya.

tidak sampai 1 menit sms balasan pun datang.

"iya do, semoga kamu bisa mendapatkan yang lebih baek dari aku"

kisah cinta 1 tahun berakhir dalam 1 menit.

setetes aer mata meluncur dari kelopak mata Aldo.

Pria yang gak pernah sekalipun menangis akhirnya menangis juga.

CInta pertama yang tidak terlupakan.

HAri itu, adalah hari dimana mereka jadian.

keesokan harinya Aldo datangm kerumah dan langsung menghadiahiku tinju di wajah. Aku terdiam (bukan gak berani balas... tapi emang gak ada alasan untuk membalas).

"kalau kamu tidak memberikan ide bodoh seperti itu aku gak akan seperti sekarang ini" teriaknya nyaring sampai sempat membuatku diinterogasi nyokap setelahnya.

"dia menerimanya?"

"iya... dan tanpa ragu"

"Buat apa kamu pertahanin dia? dia hanya buat hidup kamu rusak. dia tidak ada disaat kamu susah, dia tidak membelaimu saat kamu sedih, dia tidak menegurmu saat kamu salah"

Aldo termenung, dan aku pun terus berbicara.
"mungkin sekarang emang sakit tapi kalau kau tetap mempertahankannya kau bakal lebih sakit lagi, liat dari segi positifnya. kalo kamu emang cinta ma dia biarin dia sendiri. mungkin dengan begitu dia lebih bahagia. kamu tidak bisa khan menemaninya disana? jikalau tetap terikat denganmu dia akan terus sendiri (walau aku gak yakin sekarang dia sendiri)."

Aldo menatapku dan tersenyum.

"Thanx ya, kamu emang yang terbaik. mungkin aku akan tetap mencintainya dari belakang"

Akupun tersenyun dan dia mohon diri. setahun dia menutup matanya demi cinta seorang gadis tolol. well.... moga ajah misa gak baca nich. huwahahaha....

Case Closed!!

First Consult : Love is Blind?

Di pagi yang cerah ini Aldo (bukan nama sebenarnya.RED) terbangun karena hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah. tepatnya hari ini adalah MOS SMA N 5 balikpapan.

Dengan semangat membara dia siap2 dan berangkat menggunakan sepeda motor supra-nya. sesampainya di sekolah dia disapa dengan hangat olah siswa2 baru disana.

MOS pun dimulai.

saat mos perhatian Aldo tertuju kepada seorang gadis manis berkerudung siswa kelas 3, namanya misa (bukan nama sebenarnya)

Aldo agak kesal karena dia tuch judes banget dan sok iye. tapi entah apa yang dirasakan perhatian Aldo tidak dapat dilepaskan darinya.

"Semuanya... besok harus bwa surat cinta buat kakak2 kelas yach"

Aldo bingung. (jelas ajah,lha wong lum pernah buat surat cinta)

dan disinilah kisah ini bermulai.

(thx for Aldo karena mengijinkanku mempublish kisahnya, dan buat misa... i hope you'll understand)

Aldo membuatkan surat cinta untuk misa. surat yang isinya agak aneh dan di sertai gambar karikatur.

sedikit demi sedikit Aldo mulai bisa dekat dengan misa. setiap siang hari Aldo selalu terpana ketika melihat misa dengan khusuknya shalat dhuhur. love in a first sight eh... hehehe...

Akhirnya setelah 1 bulan bergosip dengan sahabat2nya aldo dikenalkan kepadaku oleh salah seorang sahabat baiknya.

Aldo menceritakn betapa dia sangat mneyukai misa.

akhirnya setelah sedikit berbicara Aldo kusuruh untuk memberanikan diri kerumahnya. bersamaku aldo berangkat. ketika sampai dirumah misa. kami bertemu misa dengan tanpa menggunakan jilbab putihnya. dan ...ehem... pemandangan yang bakal buat seluruh pria di muka bumi ini merasa rendah di hadapan kecantikannya. rambut panjang yang hitam, kulit yang putih, tubuh yang ... ehehehe... sory misa.

"okey, tht's the point." ujarku

"ehem"

"sekarang lu tembak dia !!!"

"glek.... tapi aku lum pernah nembak cw.." sahut aldo

"goblok... nembak khan gampang"

"tapi dia khan banyak penggemarnya. pasti dia sudah punya pacar, lagian aku cuma mengaguminya kok, hanya sekedar bisa dekat aku sudah bahagia"

aku memandangnya dan aku sadar bahwa dia sangat mengininkannya. tidak lama kemudian aku mengambil sebuah komik berjudul "salad days" aku buka salah satu ceritanya dan kutunjukkan padanya.

"terkadang ada orang yang bisa berbicara dengan santai kepada orang lain tetapi tidak sadar ada cinta di depannya"

dia termenung. aku bukakan 1 cerita lagi.

"tiada sakit hati yang paling ditakuti diri ini selain tidak dapat mengungkapkan perasaan sebenarnya"

"aldo, kamu mungkin bisa menahannya tetapi belum tentu nanti"

"tapi bagaimana caranya, pasti banyak yang lebih romantis ketika menembaknya" ujar Aldo

"kalu kamu maw sesuatu ambil dengan tenagamu sendiri, jikalau ingin rebut sesuatu rebutlah dengan tanganmu sendiri, jikalau ingin membunuh bunuhlah dengan caramu sendiri." ujarku kepadanya.

dia seakan membisu.

"kirim surat!!!"

"basi kali!!!"

"Goblok, kirimnya lewat kantor pos!! Kilat Khusus!!"

"............." aldo bengong.

"tuliskan apa yang kamu pikirkan, dan kirimkan"

malam itu Aldo langsung menulis surat dan keesokan sorenya dia mengirimkan surat lewat kantor pos.

karena kilat khusus besok pagi dah sampe.

keesokan harinya si Misa mendatangi Aldo dengan tampang agak marah, aldo langsung mati kutu. buhahaha...

"Aldo... tar malem kerumahku. awas kalo gak dateng"

aldo langsung shock. dan nelpon aku.

malam harinya aldo datang ke rumah misa.

dalam pikiran aldo ada 3 ending,

1. diterima 10%

2. di robek didepannya 50%

3.di buang di hadapannya 40%

"Apa ini?" tanya misa sambil senyum ketus.

"itu perasaan aku" jawab Aldo lirih.

"um.......bagus juga" ujar misa.

"he?......" aldo masih gak nyambung.

"kamu maw jadi pacarku khan? kamu orang pertama yang menggunakan kantor pos" sambil tertawa.

"hehe... memangnya yang laen?" tanya aldo.

"ada yang pake surat, buatin lagu, buatin puisi, nembak saat upacara, nembak pas makan malam, bahkan ada yang beliin cincin"

"ah......(beda level)"lirih aldo.

"do, aku juga suka ma kamu. kita coba ajah pacaran, aku juga maw ngerasain pacaran ma yang lebih muda hihihihi... lucu kali yach?"

"ha???? jadi aku???"

"he em"

"diterima?"

"he em"

malam itu merupakan malam yang terindah buat Aldo, sekaligus bakal jadi malam yang terpahit dalam kehidupan remajanya.

dunia tidak selamanya indah.

hidup bagaikan cermin.

saat kita tersenyum bayangan juga akan mengikuti. saat kita beralih pandang belum tentu bayangan akan mengikuti kita.

dan kisah ini pun berlanjut di lain waktu.

First Consult : Love is Blind? [part1]

THE END.

Selasa, 11 Maret 2008

halo...

ini nantinya buat ngelanjutin blog aku yang di frenster >.<